Nah sekarang
kita tinjau keamanan dari devil program...........
Taksonomi ancaman perangkat lunak
/ klasifikasi program jahat (malicious program):
1.
Program-program yang memerlukan program inang
(host program). Fragmen program tidak dapat mandiri secara independen dari
suatu program aplikasi, program utilitas atau program sistem.
2.
Program-program yang tidak memerlukan program
inang. Program sendiri yang dapat dijadwalkan dan dijalankan oleh sistem
operasi.
Ini ada beberapa tipe-tipe program jahat
:
- Bacteria :
Program yang
mengkonsumsi sumber daya sistem dengan mereplikasi dirinya sendiri. Bacteria
tidak secara eksplisit merusak file. Tujuan program ini hanya satu yaitu
mereplikasi dirinya. Program bacteria yang sederhana bisa hanya mengeksekusi
dua kopian dirinya secara simultan pada sistem multiprogramming atau
menciptakan dua file baru, masing-masing adalah kopian file program bacteria.
Kedua kopian in kemudian mengkopi dua kali, dan seterusnya.
- Logic bomb :
Logik yang
ditempelkan pada program komputer agar memeriksa suatu kumpulan kondisi di
sistem. Ketika kondisi-kondisi yang dimaksud ditemui, logik mengeksekusi suatu
fungsi yang menghasilkan aksi-aksi tak diotorisasi.
·
Logic bomb menempel pada suatu program resmi yang
diset meledak ketika kondisi-kondisi tertentu dipenuhi.
·
Contoh kondisi-kondisi untuk memicu logic bomb
adalah ada atau tudak adanya file-file tertentu, hari tertentu daru minggu atau
tanggal, atau pemakai menjalankan aplikasi tertentu. Begitu terpicu, bomb
mengubah atau menghapus data atau seluruh file, menyebabkan mesin terhenti,
atau mengerjakan perusakan lain.
- Trapdoor :
Titik masuk tak
terdokumentasi rahasia di satu program untuk memberikan akses tanpa
metode-metode otentifikasi normal.
·
Trapdoor telah dipakai secara benar selama
bertahun-tahun oleh pemogram untuk mencari kesalahan program. Debugging dan
testing biasanya dilakukan pemogram saat mengembangkan aplikasi. Untuk program
yang mempunyai prosedur otentifikasi atau setup lama atau memerlukan pemakai
memasukkan nilai-nilai berbeda untuk menjalankan aplikasi maka debugging akan
lama bila harus melewati prosedur-prosedur tersebut. Untuk debug program jenis
ini, pengembang membuat kewenangan khusus atau menghilangkan keperluan setup dan
otentifikasi.
·
Trapdoor adalah kode yang menerima suatu barisan
masukan khusus atau dipicu dengan menjalankan ID pemakai tertentu atau barisan
kejahatan tertentu. Trapdoor menjadi ancaman ketika digunakan pemrogram jahat
untuk memperoleh pengkasesan tak diotorisasi.
·
Pada kasus nyata, auditor (pemeriks) perangkat lunak
dapat menemukan trapdoor pada produk perangkat lunak dimana nama pencipta
perangkat lunak berlakuk sebagai password yang memintas proteksi perangkat
lunak yang dibuatnya. Adalah sulit mengimplementasikan kendali-kendali
perangkat lunak untuk trapdoor.
- Trojan horse :
Rutin tak
terdokumentasi rahasia ditempelkan dalam satu program berguna. Program yang
berguna mengandung kode tersembunyi yang ketika dijalankan melakukan suatu
fungsi yang tak diinginkan. Eksekusi program menyebabkan eksekusi rutin rahasia
ini.
·
Program-program trojan horse digunakan untuk
melakukan fungsi-fungsi secara tidak langsung dimana pemakai tak diotorisasi
tidak dapat melakukannya secara langsung. Contoh, untuk dapat mengakses
file-file pemakai lain pada sistem dipakai bersama, pemakai dapat menciptakan
program trojan horse.
·
Trojan horse ini ketika program dieksekusi akan
mengubah ijin-ijin file sehinga file-file dapat dibaca oleh sembarang pemakai.
Pencipta program dapat menyebarkan ke pemakai-pemakai dengan menempatkan
program di direktori bersama dan menamai programnya sedemikian rupa sehingga
disangka sebagai program utilitas yang berguna.
·
Program trojan horse yang sulit dideteksi adalah
kompilator yang dimodifikasi sehingga menyisipkan kode tambahan ke
program-program tertentu begitu dikompilasi, seperti program login. Kode
menciptakan trapdoor pada program login yang mengijinkan pencipta log ke sistem
menggunakan password khusus. Trojan horse jenis ini tak pernah dapat ditemukan
jika hanya membaca program sumber. Motivasi lain dari trojan horse adalah
penghancuran data. Program muncul sebagai melakukan fungsi-fungsi berguna
(seperti kalkulator), tapi juga secara diam-diam menghapus file-file pemakai.
·
Trojan horse biasa ditempelkan pada program-program
atau rutin-rutin yang diambil dari BBS, internet, dan sebagainya.
- Virus :
Kode yang
ditempelkan dalam satu program yang menyebabkan pengkopian dirinya disisipkan
ke satu program lain atau lebih, dengan cara memodifikasi program-program itu.
·
Modifikasi dilakukan dengan memasukkan kopian
program virus yang dapat menginfeksi program-program lain. Selain hanya
progasi, virus biasanya melakukan fungsi yang tak diinginkan.
·
Di dalam virus komputer, terdapat kode intruksi yang
dapat membuat kopian sempurna dirinya. Ketika komputer yang terinfeksi
berhubungan (kontak) dengan perangkat lunak yang belum terinfeksi, kopian virus
memasuki program baru. Infeksi dapat menyebar dari komputer ke komputer melalui
pemakai-pemakai yang menukarkan disk atau mengirim program melalui jaringan.
Pada lingkungan jaringan, kemampuan mengakses aplikasi dan layanan-layanan
komputer lain merupakan fasilitas sempurna penyebaran virus.
·
Masalah yang ditimbulkan virus adalah virus sering
merusak sistem komputer seperti menghapus file, partisi disk, atau mengacaukan
program.
·
Siklus hidup Virus melalui empat fase (tahap),
yaitu :
Þ
Fase tidur (dormant phase). Virus dalam keadaan
menganggur. Virus akan tiba-tiba aktif oleh suatu kejadian seperti tibanya
tanggal tertentu, kehadiran program atau file tertentu, atau kapasitas disk
yang melewati batas. Tidak semua virus mempunyai tahap ini.
Þ
Fase propagasi (propagation phase). Virus
menempatkan kopian dirinya ke program lain atau daerah sistem tertentu di disk.
Program yang terinfeksi virus akan mempunyai kloning virus. Kloning virus itu
dapat kembali memasuki fase propagasi.
Þ
Fase pemicuan (triggering phase). Virus diaktifkan
untuk melakukan fungsi tertentu. Seperti pada fase tidur, fase pemicuan dapat
disebabkan beragam kejadian sistem termasuk penghitungan jumlah kopian
dirinya.
Þ
Fase eksekusi (execution phase). Virus menjalankan
fungsinya, fungsinya mungkin sepele seperti sekedar menampilkan pesan dilayar
atau merusak seperti merusak program dan file-file data, dan sebagainya.
Kebanyakan virus melakukan kerjanya untuk suatu sistem operasi tertentu, lebih
spesifik lagi pada platform perangkat keras tertentu. Virus-virus dirancang
memanfaatkan rincian-rincian dan kelemahan-kelemahan sistem tertentu.
·
Klasifikasi tipe virus :
- Parasitic virus. Merupakan virus tradisional
dan bentuk virus yang paling sering. Tipe ini mencantolkan dirinya ke
file .exe. Virus mereplikasi ketika program terinfeksi dieksekusi dengan
mencari file-file .exe lain untuk diinfeksi.
- Memory resident virus. Virus memuatkan diri ke
memori utama sebagai bagian program yang menetap. Virus menginfeksi
setiap program yang dieksekusi.
- Boot sector virus. Virus menginfeksi master
boot record atau boot record dan menyebar saat sistem diboot dari disk
yang berisi virus.
- Stealth virus. Virus yang bentuknya telah
dirancang agar dapat menyembunyikan diri dari deteksi perangkat lunak
antivirus.
- Polymorphic virus. Virus bermutasi setiap kali
melakukan infeksi. Deteksi dengan penandaan virus tersebut tidak
dimungkinkan. Penulis virus dapat melengkapi dengan alat-alat bantu
penciptaan virus baru (virus creation toolkit, yaitu rutin-rutin untuk
menciptakan virus-virus baru). Dengan alat bantu ini penciptaan virus
baru dapat dilakukan dengan cepat. Virus-virus yang diciptakan dengan
alat bantu biasanya kurang canggih dibanding virus-virus yang dirancang
dari awal.
- Worm :
Program yang
dapat mereplikasi dirinya dan mengirim kopian-kopian dari komputer ke komputer
lewat hubungan jaringan. Begitu tiba, worm diaktifkan untuk mereplikasi dan
progasai kembali. Selain hanya propagasi, worm biasanya melakukan fungsi yang
tak diinginkan.
·
Network worm menggunakan hubungan jaringan untuk
menyebar dari sistem ke sistem lain. Sekali aktif di suatu sistem, network worm
dapat berlaku seperti virus atau bacteria, atau menempelkan program trojan
horse atau melakukan sejumlah aksi menjengkelkan atau menghancurkan.
·
Untuk mereplikasi dirinya, network worm menggunakan
suatu layanan jaringan, seperti : Fasilitas surat elektronik (electronic
mail facility), yaitu worm mengirimkan kopian dirinya ke sistem-sistem
lain.
·
Kemampuan eksekusi jarak jauh (remote execution
capability), yaitu worm mengeksekusi kopian dirinya di sistem lain.
·
Kemampuan login jarak jauh (remote login
capability), yaitu worm log pada sistem jauh sebagai pemakai dan kemudian
menggunakan perintah untuk mengkopi dirinya dari satu sistem ke sistem lain.
Kopian program worm yang baru kemudian dijalankan di sistem jauh dan melakukan
fungsi-fungsi lain yang dilakukan di sistem itu, worm terus menyebar dengan
cara yang sama.
·
Network worm mempunyai ciri-ciri yang sama dengan
virus komputer, yaitu mempunyai fase-fase sama, yaitu : Dormant phase,
Propagation phase, Trigerring phase, Execution phase.
·
Network worm juga berusaha menentukan apakah sistem
sebelumnya telah diinfeksi sebelum mengirim kopian dirinya ke sistem itu.
Antivirus
Solusi ideal terhadap ancaman virus
adalah pencegahan. Jaringan diijinkan virus masuk ke sistem. Sasaran
ini, tak mungkin dilaksanakan sepenuhnya. Pencegahan dapat mereduksi sejumlah
serangan virus. Setelah pencegahan terhadap masuknya virus, maka pendekatan
berikutnya yang dapat dilakukan adalah :
- Deteksi. Begitu infeksi telah
terjadi, tentukan apakah infeksi memang telah terjadi dan cari lokasi
virus.
- Identifikasi. Begitu virus
terdeteksi maka identifikasi virus yang menginfeksi program.
- Penghilangan. Begitu virus dapat
diidentifikasi maka hilangkan semua jejak virus dari program yang
terinfeksi dan program dikembalikan ke semua (sebelum terinfeksi). Jika
deteksi virus sukses dilakukan, tapi identifikasi atau penghilangan jejak
tidak dapat dilakukan, maka alternatif yang dilakukan adalah menghapus
program yang terinfeksi dan kopi kembali backup program yang masih bersih.
Nah,,, Perkembangan program
antivirus dapat diperiode menjadi empat generasi, yaitu :
1. Generasi pertama
:
Sekedar scanner
sederhana. Antivirus menscan program untuk menemukan penanda (signature) virus.
Walaupun virus mungkin berisi karakter-karakter varian, tapi secara esensi
mempunyai struktur dan pola bit yang sama di semua kopiannya. Teknis ini
terbatas untuk deteksi virus-virus yang telah dikenal. Tipe lain antivirus
generasi pertama adalah mengelola rekaman panjang (ukuran) program dan
memeriksa perubahan panjang program.
2. Generasi kedua :
Scanner yang
pintar (heuristic scanner). Antivirus menscan tidak bergantung pada penanda
spesifik. Antivirus menggunakan aturan-aturan pintar (heuristic rules) untuk
mencari kemungkinan infeksi virus.Teknik yang dipakai misalnya mencari fragmen-
fragmen kode yang sering merupakan bagian virus. Contohnya, antivirus mencari
awal loop enkripsi yang digunakan polymorphic virus dan menemukan kunci
enkripsi. Begitu kunci ditemukan, antivirus dapat mendeskripsi virus untuk
identifikasi dan kemudian menghilangkan infeksi virus. Teknik ini adalah
pemeriksanaan integritas. Checksum dapat ditambahkan di tiap program. Jika
virus menginfeksi program tanpa mengubah checksum, maka pemeriksaan integritas
akan menemukan perubahan itu. Untuk menanggulangi virus canggih yang mampu
mengubah checksum saat menginfeksi program, fungsi hash terenkripsi digunakan.
Kunci enkripsi disimpan secara terpisah dari program sehingga program tidak
dapat menghasilkan kode hash baru dan mengenkripsinya. Dengan menggunakan
fungsi hash bukan checksum sederhana maka mencegah virus menyesuaikan program
yang menghasilkan kode hash yang sama seperti sebelumnya.
3. Generasi ketiga :
Jebakan-jebakan
aktivitas (activity trap). Program antivirus merupakan program yang menetap di
memori (memory resident program). Program ini mengidentifikasi virus melalui
aksi- aksinya bukan dari struktur program yang diinfeksi. Dengan antivirus
semacam in tak perlu mengembangkan penanda-penanda dan aturan-aturan pintar
untuk beragam virus yang sangat banyak. Dengan cara ini yang diperlukan adalah
mengidentifikasi kumpulan instruksi yang berjumlah sedikit yang
mengidentifikasi adanya usaha infeksi. Kalau muncul kejadian ini, program
antivirus segera mengintervensi.
4.
Generasi keempat :
Proteksi penuh
(full featured protection). Antivirus generasi ini menggunakan beragam teknik antivirus secara
bersamaan. Teknik-teknik ini meliputi scanning dan jebakan-jebakan aktivitas.
Antivirus juga mempunyai senarai kapabilitas pengaksesan yang membatasi
kemampuan virus memasuki sistem dan membatasi kemampuan virus memodifikasi file
untuk menginfeksi file. Pertempuran antara penulis virus dan pembuat antivirus
masih berlanjut. Walau beragam strategi lebih lengkap telah dibuat untuk
menanggulangi virus, penulis virus pun masih berlanjut menulis virus yang dapat
melewati barikade-barikade yang dibuat penulis antivirus. Untuk pengaman sistem
komputer, sebaiknya pengaksesandan pemakaian komputer diawasi dengan seksama
sehingga tidak menjalankan program atau memakai disk yang belum terjamin
kebersihannya dari infeksi virus. Pencegahan terbaik terhadap ancaman virus
adalah mencegah virus memasuki sistem disaat yang pertama.
Wah ..... banyak bnget sic masalah keamanan komputer yang
harus diperhatikan, pening dah pala ne,, kalo di bahas terus gak ada habisnya
broo.........